14 November 2014

Dulu Kepingin, Sekarang Bisa Bikin

Belakangan ada mata kuliah yang patut jadi bahan perbincangan. Iya, seru karena tugasnya kadang kontroversial. Seru karena tugasnya menarik (untuk gue). Seru karena sering jadi bahan omongan di kampus. Sooo, mata kuliah apa itu? Ya, mata kuliah PPW (Perancangan dan Pemrograman Web). 

Kenapa mata kuliah ini menarik (untuk gue)? Dari dulu, gue udah suka ngutak-ngatik blog. Tapi gue tuh suka gatel sama template blog gue. Gue punya banyak keinginan untuk mendeesain sendiri, tapi nggak ngerti. Jadi gue cari-cari aja template orang yang free di Google Namun karena itu bikinan orang, gue masih gatel pengen ngedit template-nya sesuai dengan apa yang gue inginkan. That's why gue punya cita-cita supaya suatu hari bisa bikin template blog sendiri.

Dulu, waktu SMP, ada pelajaran TIK, gitu. Pas ujian akhir SMP gue disuruh untuk bikin desain website menggunakan Microsoft Publisher dalam waktu 1 sampai 2 jam (agak lupa). Waktu itu gue lagi demen-demennya sama bulutangkis. Alhasil, gue bikin desain website sekolah bulutangkis. 

Entah mengapa, guru TIK gue waktu itu tertarik banget sama desain website gue. Dia pun duduk di samping gue, dan menanyakan banyak hal berkaitan dengan desain website gue. Satu hal yang gue inget, waktu itu beliau amazed banget sama desain website gue yang memajang layanan pembayaran online menggunakan PayPal. Dia bilang, "Kok kamu bisa kepikiran menggunakan layanan ini?".

Entah ada korelasinya dengan layanan PayPal itu atau enggak, guru gue memberikan nilai yang amat tinggi pada ujian akhir TIK gue. Kalau nggak salah waktu itu nilai gue paling tinggi. Alhamdulillah.

Dari situ, gue jadi semakin optimis sama diri gue. "Wah, gue punya skill! Suatu hari gue harus bisa bikin template blog sendiri,". Karena, kalau boleh jujur ya, hidup gue beberapa tahun terakhir dihiasi dengan krisis skill. Gue merasa, semenjak SMP gue nihil skill. Dulu, waktu SD, gue bisa dibilang cemerlang di berbagai bidang (HAHAHAHHAHAHA MASA SIH WOY?). Ya, tapi itu dulu, SD.

Tapi seiring dengan waktu berjalan, gue lupa dengan cita-cita gue. Blog gue pun terbengkalai. Bahkan selama SMA pun gue masih labil mau kuliah di mana.

Sekarang, gue jadi inget... Oh, mungkin kejadian sewaktu gue SMP merupakan salah satu pertanda bahwa gue nanti sama Allah ditempatkan di program studi yang sekarang gue tempati. Nggak nyangka juga sih, dulu gue bikin desain website di Microsoft Publisher, sekarang udah bisa langsung bikin, meskipun masih terbatas ilmunya. Dulu gue kira nggak mungkin, sekarang kesampaian. Berkat mata kuliah PPW, mungkin keinginan gue yang dulu sempat menggebu-gebu akan tercapai. Semoga saja.

Well, gue bicara seperti ini bukan berarti perkuliahan gue di mata kuliah ini lancar. Ya, sama seperti mata kuliah pada umumnya, banyak hadangan dan rintangan yang harus dihadapi, seperti cerita gue pada entry yang lalu. Tapi, semoga saja deh mata kuliah ini bisa jadi pendongkrak nilai. Senior-senior bilang, katanya mata kuliah ini tergolong mata kuliah yang murah nilai A. Semoga aja itu bukan hoax. Semoga saja mata kuliah ini tidak menjadi kontroversi di pergantian semester. 

Di semester 3 ini, mata kuliah ini menjadi buah bibir anak-anak Angklung (nama angkatan gue). Awalnya kami optimis bisa dapat nilai A di perkuliahan ini. Tapi, ternyata tim dosen mengubah sistemnya. Tahun lalu, tugasnya nggak sebanyak tahun ini. Tahun lalu, UTSnya nggak senista tahun ini. UTS-nya senista itu lho kawan-kawan. IYA, SENISTA ITU.

Kenapa? Karena... Bayangin dong, kita disuruh bikin website online shop dalam waktu 6 jam. ALAMAKJANG!!!! Bikin website company aja bikinnya satu minggu, ini online shop disuruh 6 jam. Ke laut aja. Mudah-mudahan aja nanti UAS nggak senista dan sehina itu.

Over all, gue membuat tulisan ini dalam rangka melukiskan excitement dan kenorakan gue karena akhirnya bisa bikin website. Gila man, dulu gue cuma bisa bingung baca kode HTML yang ada blog, sekarang sudah bisa ngutak-ngatik. Dulu cuma kepingin, sekarang bisa bikin, hihihihi.

Doain ya, mudah-mudahan nanti bisa beneran bikin sendiri bantuin temen-temen yang punya company. HAHAHAHA, cita-cita muluk.