24 July 2013

Jawaban atas Pertanyaan


Just met with old friends, yesterday at Intan's crib for the bukber event. I think I would regret my decision if I decided to not attend the event. Acaranya hacep kalo kata anak Jakarta.

We chitchat as if we were in early 2000s, as if we were elementary students, as if we were kids. Seakan-akan ada mesin waktu yang membawa kita ke masa-masa ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar. Kemarin jiwa ini kembali menjadi anak kecil but with totally different physical appearance.

Lucu deh ngeliat temen-temen lo yang tadinya piyik-piyik berubah jadi besar-besar. Yang cowok-cowok, yang tadinya dekil, kecil, bau, keringetan, iseng, sekarang sudah berubah menjadi guys (not yet men I guess) dengan jakun, kumis, suara bariton, dan badan yang besar nan gagah. Yang cewek-cewek, yang tadinya lucu, ngegemesin, lincah kesana kemari, bawel, sekarang sudah berubah menjadi weche-weche ganjen, rempong, banci foto, dan rumpiiiii cyiiiiiin.

Bagian paling seru kalau ketemu temen lama itu, ya bagian nostalgianya. Asal jangan terjebak nostalgia aja, #loh. Ceng-cengan SD keluar lagi kemarin. Kisah-kisahnya pun dikeluarin juga. Jadi inget, dulu di angkatan gue ada dua geng cewek. HAHAHAHAHA OMG. And the ganks have names. Geng gue namanya DIIFSS, abbreviated from Dea Ira Intan Fira Sekar Sisca (the name of the members). While another gank named 5ever, if I'm not mistaken. Nah, selain geng khas anak cewek, ada juga geng jemputan. Geng jemputan gue namanya Geng Pak Djumain! Isinya terdiri atas gue, Intan, Tyo, dan Diaz. Dulu tuh kita dekeeeeeeeeet banget. Main berempat teruuus. Ya iyalah, dari kelas 1 - 5 SD pulang pergi sama mereka terus. Di SD juga mainnya sama mereka-mereka juga. Kyaaaa, I miss them!!!!!!!

Oh ya, dulu kita sering main ke taman belakang yang deket masjid. Ugh, I forget the name of the mosque. Lucunya, waktu bulan puasa kita sering mampir ke rumah Rizaldi, salah seorang teman yang rumahnya di Jalan Kerinci (deket masjid itu). Nah, di rumah Rizaldi, dengan bandelnya kita buka puasa pakai air dingin. Sepulangnya ke rumah, kita mengaku masih puasa. Hahahaha, dasar anak kecil!


Geng Pak Djumain

Tuh kan, jadi nostalgia :')

Ya pokoknya bukber kemarin seru banget lah.
My little innocent friends has changed into young folks with greater ideas.
Nggak terasa, kini kita sudah berupa manusia-manusia yang akan melangkah ke depan, membuka gerbang masa depan yang sesungguhnya. Dulu, cita-cita menjadi dokter, insinyur, guru, pengacara, dan berbagai profesi lainnya hanyalah sebatas jawaban atas pertanyaan, "Kalian kalau sudah besar mau jadi apa?". Kini semua itu bukan lagi sekedar angan yang jauh di depan mata. Ya, semua itu masih angan, tapi angan yang tepat ada di depan mata. Selangkah lagi kita akan meraihnya, kawan-kawan.

Kemarin, ketika bertegur sapa satu sama lain, pertanyaan yang kerap diajukan adalah, "Dapet (kuliah) di mana lo?". Jawaban yang didapatkan berbeda-beda tentunya. Jawaban yang mengantarkan pada jawaban atas pertanyaan, "Kalian kalau sudah besar mau jadi apa?".

Selamat berjuang, teman-teman. Semoga sukses meraih cita-cita yang sesungguhnya!



No comments:

Post a Comment